Jakarta Sondang Hutagalung (22) menulis sebuah pesan sebelum melakukan aksi bakar diri di depan Istana. Sebuah pesan dia tulis di buku harian pacarnya. Sondang mengutuk ketidakadilan yang terjadi pada kaum miskin.
"Ya dia melakukan karena ketidakadilan dan soal HAM," kata Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar, Kamis (19/1/2012).
Sondang melakukan aksi bakar diri di depan Istana, Jl Medan Merdeka Utara, Desember 2011 lalu. Sondang sempat menjalani perawatan di RSCM sebelum akhirnya meninggal dunia karena luka bakar. Saat itu belum diketahui latar belakang mahasiswa Universitas Bung Karno itu melakukan aksinya.
Pesan Sondang diketahui keluarganya, ketika melihat catatan di buku milik kekasihnya, Putri. Buku itu sempat dibawa Sondang dan kemudian dititipkan ke kerabat Putri. Ada permintaan maaf Sondang kepada keluarga dan juga kata-kata kemarahan kepada ketidakadilan yang terjadi di Indonesia.
"Terkutuklah buat ketidakadilan, terkutuklah buat ketidakpedulian, terkutuklah buat kemiskinan, terkutuklah buat rasa sakit dan sedih..." demikian beberapa kalimat tulisan Sondang.
"Tulisan itu ada di buku harian pacarnya," jelas Haris.
Keluarga Sondang diwakili kakaknya, Herman, mendatangi Kontras dan melaporkan soal temuan tulisan itu.
(ndr/nrl)